Pages

Selasa, 11 November 2014

JILID 2 Bab Rahmat Dan Kasih Sayang | Tanbihul Ghafilin

Al-Imam Abu Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Sayyidina Ibn Abbas Radiyallahu'anhuma berkata : bahawasanya Wahsyi yang membunuh Sayyidina Hamzah Radiyallahu'anhu, paman Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, menulis surat kepada Baginda Shallahu 'Alahi wa Sallam dari Mekkah : Sesungguhnya saya ingin masuk Islam, tetapi terhalang oleh satu ayat : yaitu Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :

Dan mereka yang tidak mempersekutukan Allah dengan Tuhan yang lain, dan tidak membunuh jiwa yang telah diharamkan Allah kecuali dengan hak, dan tidak berzina, dan barangsiapa yang berbuat yang demikian itu , maka ia menanggung dosa. (Al-Furqan : 68)

Maka turunlah ayat kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam :

JILID 2 Bab Fadhilat Hari Asyuraa' | Tanbihul Ghafilin

Siapa yang puasa pada hari Asyura’ (sepuluh) Muharram maka Allah akan memberi kepadanya pahala sepuluh ribu Malaikat, dan siapa yang puasa hari asyura (sepuluh) muharram maka akan diberi pahala sepuluh ribu orang berhaji dan umrah dan sepuluh ribu orang mati syahid, dan siapa yang mengusap kepala anak yatim pada hari asyura maka seolah-olah memberi buka semua ummat Muhammad s.a.w dan mengenyangkan perut mereka. Sahabat bertanya : ya Rasulullah, Allah telah melebihkan hari asyura dari lain-lain hari. Jawab Nabi s.a.w “benar. Allah telah menjadikan langit dan bumi pada hari asyura dan menjadikan bukit-bukit pada hari asyura dan menjadikan laut pada hari asyura dan menjadikan lauh, qalam pada hari asyura, dan menjadikan surga serta memasukkan Adam di surga pada hari asyura dan lahir nabi Ibrahim pada hari asyura dan Allah menyelamatkannya dari api hari asyura dan menenggelamkan Fir’aun pada hari asyura, dan menyembuhkan bala’ Nabi Ayyub pada hari asyura dan Allah memberi taubat kepada Adam pada hari Asyura dan di ampunkan dosa Nabi Daud juga kembalinya kerajaan Nabi Sulaiman pada hari asyura dan akan terjadi kiamat pada hari asyura”

JILID 1 Bab Sabar Menghadapi Mushibah | Tanbihul Ghafilin

  
 Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibn Abbas r.a. berkata Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Hai anak, sukakah saya ajarkan kepadamu beberapa kalimat semoga Allah s.w.t. memberi manfaat bagimu?” Jawab Ibn Abbas r.a.: “Baiklah, ya Rasulullah.” Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: ” Jagalah perintah Allah s.w.t.nescaya Allah s.w.t. menjaga kepadamu, dan jagalah larangan Allah s.w.t. kerana Allah s.w.t.selalu dihadapanmu, mendekatlah kepada Allah s.w.t. diwaktu ringan senang, nescaya Allah s.w.t. menolongmu diwaktu kesukaran. Jika engkau minta maka mintalah kepada Allah s.w.t.dan jika minta tolong, minta tolonglah kepada Allah s.w.t. Telah kering apa yang tertulis oleh kalam dalam Lauh Mahfudh tentang apa yang akan terjadi hingga hari kiamat. Maka kalau umpama makhluk semuanya akan berbuat sesuatu yang berguna bagimu yang tidak ditakdirkan Allah s.w.t. bagimu, mereka tidak dapat berbuat itu. Demikian pula jika mereka berusaha akan mengganggu engkau dengan sesuatu yang tidak ditakdirkan Allah s.w.t.atasmu, tidak dapat mereka berbuat itu. Beramallah kepada Allah s.w.t. dengan syukuran yakin dan ketahuilah bahawa sabar menghadapi sesuatu yang tidak menyenangkan itu sangat baik. Dan kemenangan itu berserta kesabaran dan kelapangan itu disamping kesukaran dan bahawasanya tiap-tiap kesukaran pasti akan ada kelapangan dan keringanan.”

JILID 1 Bab Sabar Menghadapi Bala' Dan Kesukaran | Tanbihul Ghafilin

Dari Abul Laits Assamarqandi sanadnya dari Ibn Abbas ra . Rasulullah saw bersabda " Hai anak sukakah saya ajarkan kepadamu beberapa kalimat semoga Allah memberi manfaatbagimu.Jawab Ibn Abbas:baiklah ya Rasulullah.Nabi saw bersabda:jagalah perintah Allah niscaya Allah menjaga padamu,dan jagalah larangan Allah karena Allah selalu dihadapanmu,mendekatlah kepada Allah diwaktu ringan senang niscaya Allah menolong kamu di waktu kesukaran.jika engkau minta maka mintalah kepada Allah,dan jika minta tolong mintalah tolong kepada Allah.Telah kering apa yang ditulis oleh qalam dalam Lauh Mahfudh tentang apa yang akan terjadi hingga hari qiyamat.Maka kalau umpama makhluk semuanya akan berbuat sesuatu yang berguna bagimu yang tidak ditakdirkan Allah bagimu,mereka tidak dapat berbuat itu.Demikian pula jika mereka berusaha akan mengganggu engkau dengan sesuatu yang tidak  ditaqdirkan Allah atasmu,tidak dapat mereka berbuat itu.Beramallah kepada Allah dengan syukur dan yakin dan ketahuilah bahwa sabar menghadapi sesuatu yang tidak

JILID 1 Bab Mengabaikan Dunia Atau Menolaknya | Tanbihul Ghafilin

Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Zaid bin Tsabit r.a. berkata Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Siapa yang niatnya ke akhirat maka Allah s.w.t.akan menghimpun baginya semuanya dan dijadikan kaya hati dan datang kepadanya dunia merendah diri. Dan siapa yang niatnya dunia maka Allah s.w.t. akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinannya selalu membayang diruang matanya dan tidak akan datang kepadanya dunia kecuali yang ditentukan baginya.”
                        Abul Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Al-Aswad bin Qays berkata: “Saya telah mendengar Jundub berkata: “Umar r.a. masuk kepada Nabi Muhammad s.a.w. sedangNabi Muhammad s.a.w. diatas tikar yang telah berbekas dipinggangnya, maka menangis Umar r.a. melihat keadaan itu, maka Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Apakah yang menyebabkan engkau menangis, ya Umar?” Jawab Umar r.a.: “Saya teringat kepada Raja Kaisar dan Kisra dengan segala kemewahan dunianya sedang Rasulullah adalah utusan Allah s.w.t.sehingga berbekas di pinggangmu garis-garis tikar.” Maka Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Mereka kaum yang telah diberi kontan kesenangan mereka didunia dan kami kaum yang ditunda kesenangan kami diakhirat.”

JILID 1. Bab Kelebihan Orang-Orang Fakir (Miskin) | Tanbihul Ghafilin


Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Anas bin Malik r.a. berkata: “Orang-orang fakir mengutuskan utusan mereka kepada Nabi Muhammad s.a.w.maka berkata: “Ya Rasulullah, saya utusan fakir kepadamu.” Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: “Selamat datang kepadamu dan kepada orang-orang yang mengutuskanmu, engkau datang dari orang-orang yang dicintai Allah s.w.t.” Utusan itu berkata: “Ya Rasulullah, orang-orang miskin berkata: “Bahawa orang-orang kaya telah memborong semua kebaikan, mereka berhaji dan kami tidak dapat, dan mereka sedekah sedang kami tidak dapat, dan jika sakit mereka mengirim wang untuk tabungan mereka.” Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Sampaikan kepada orang fakir daripadaku: “Bahawa siapa yang sabar dari kamu akan mengharap pahala dari Allah s.w.t. Maka ia akan mendapat tiga macam yang tidak boleh didapati oleh orang-orang yang kaya iaitu:
  • Didalam syurga ada kamar dari yaqut yang merah, orang-orang syurga itu melihat tempat itu sama dengan orang dunia jika melihat bontang dilangit, tidak dapat masuk kesitu kecuali Nabi yang fakir atau orang yang mati syahid yang fakir atau seorang mukmin yang fakir.

JILID 1. Bab Rakus Dan Panjang Angan-Angan | Tanbihul Ghafilin

 Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Abud Dardaa’ r.a. berkata: “Mengapakah aku melihat ulama-ulama banyak meninggal sedang orang yang bodoh tidak suka belajar? Belajarlah sebelum terangkat ilmu. (Dengan matinya ulama-ulama) Mengapakah kamu lebih rakus dan rajin mencari apa yang telah dijamin oleh Allah s.w.t. dan mengabaikan apa yang ditugaskan kepada kamu? Sungguh aku mengetahui orang-orang yang jelek (jahat) diantara kamu melebihi dari pengetahuan tukang tapak kuda terhadap kudanya, yalah mereka yang tidak mengeluarkan zakat kecuali dianggap kerugian dan tidak mengerjakan sembahyang kecuali pada akhir waktu, dan tidak mendengarkan al-quran kecuali acuh tak acuh (mengabaikan) dan tidak suka memerdekakan orang-orang yang mereka perbudak.”
                        Abul Laits berkata: “Rakus itu ada dua macam iaitu:
  • Rakus yang tercela dan

JILID 1. Bab Menjaga Lidah | Tanbihul Ghafilin


 Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Said Alkhudri r.a berkata: “Seorang datang kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan berkata: “Ya Rasulullah, nasihatilah aku.” Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Jagalah taqwa kepada Allah s.w.t. sebab taqwa itu menghimpunkan segala kebaikan. Dan kerjakan jihad sebab dia sebagai pertapaan bagi ummat Islam. Dan lazimilah dzikrullah dan membaca al-quran, sebab ia cahaya penerangan untukmu dibumi dan sebulatan namamu dilangit. Dan jagalah lidahmu kecuali dalam kebaikan sebab dengan itu dapat mengalahkan syaitan laknatullah.”
                        Abul Laits berkata: “Taqwa kepada Allah s.w.t. ialah mengerjakan perintah Allah s.w.t. dan meninggalkan laranganNya, maka siapa berbuat demikian bererti telah menghimpunkan semua kebaikan. Dan jagalah lidahmu dalam kebaikan bererti katakanlah yang baik sehingga untung dan diamlah dari kejahatan sehingga selamat. Dan manusia tidak dapat mengalahkan syaitan laknatullah kecuali dengan diam, kerana itu seharusnya seorang muslim menjaga lidahnya sehingga terlindung dari syaitan laknatullah. Dan Allah s.w.t. akan menutup auratnya.”

JILID 1. Bab Menahan Marah | Tanbihul Ghafilin


Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Said Alkhundri r.a. berkata Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Mrah itu bara api maka siapa yang merasakan demikian, jika ia sedang berdiri makan hendaklah duduk, bila ia sedang duduk hendaklah bersandar (berbaring).”
                        Abul Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Said Alkhundri r.a. berkataNabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Awaslah kamu dari marah-marah, kerana marah itu bererti menyalakan api dalam kalbu anak Adam, tidakkah kamu melihat seseorang yang marah itu merah matanya dan tegang urat-uarat lehernya, kerana itu bila seseorang merasakan yang demikian hendaklah berbaring dan meletakkan badannya ditanah.”

JILID 1. Bab Larangan Tertawa Bergelak | Tanbihul Ghafilin

Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Sufyan bin Uyainah berkata: “Nabi Isa a.s. berkata kepada sahabat hawariyyin (yang setia): “Hai garam bumi kamu jangan merosak sebab segala sesuatu jika dirosak dapat diubati dengan garam dan bila garamnya yang rosak tidak dapat diubati dengan apapun, hai para hawariyyin, kamu jangan memungut upah dari orang yang kamu ajar kecuali sebagaimana kamu memberi kepadaku dan ketahuilah bahawa kamu mempunyai dua ciri kebolehan iaitu tertawa tanpa sebab yang mentertawakan dan tidur pagi tanpa bangun malam.”
                        Garam bumi para ulama yang selalu memberi petunjuk kepada manusia dan memperbaiki akhlak kelakuan manusia dan menunjukkan jalan yang diridhoi Allah s.w.t., maka apabila ulama telah meninggalkan tugasnya maka siapakah yang dapat ditiru oleh orang-orang yang bodoh. Kerana ulama sebagai waris Nabi seharusnya mereka mengikuti jejak Nabi, yakni tidak minta upah atas ajarannya, sebagaimana firman Allah s.w.t. (Yang berbunyi): “Qul la as’alukum alaihi ajra illal mawaddata filqurba.” (Yang bermaksud): “Katakanlah saya tidak minta daripadamu upah, hanya supaya kamu suka pada kaum kerabatku.” Sedang upah hanya dari Allah s.w.t. Yang dimaksudkan dengan tertawa ialah bergelak-gelak dan ini makruh kurang baik dan tidur pagi padahal tidak bangun malam tanda kurang sihat akal.

JILID 1. Bab Al-Ihtikar (Menimbun Makanan Untuk Dijual Mahal) | Tanbihul Ghafilin

  Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Said bin Almusayyab dari Ma’mar bin Abdullah Al-adai berkata: “Saya telah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tidak menimbun makanan kecuali orang yang durhaka.”
                        Ibn Umar r.a. berkata Rasulullah s.a.w. bersabda: “Siapa yang menimbun makanan selama empat puluh hari, maka Allah s.w.t. telah putus padanya dan ia telah putus dari rahmat Allah s.w.t.
                        Said bin Almusayyab dari Umar r.a berkata Rasulullah s.a.w. bersabda: ” Orang yang mendatangakan makanan diberkhati rezekinya dan orang yang menimbun mal’uun (terkutuk).”

JILID 1 Bab Sombong (Kibr) | Tanbihul Ghafilin

Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Ka’bul Ahbar berkata: “Orang yang sombong itu akan datang pada hari kiamat berupa orang sekecil semut diliputi oleh kehinaan dari segala tempat, mereka masuk neraka dan diberi minum dari thinatul khabaal, yakni darah bercampur nanah dari ahli neraka.”
                        Abul Laits meriwayatkan dari Sufyan bin Mis’ar berkata: “Saya mendapat berita dari Alhusain bin Ali r.a. berjalan melalui beberapa orang miskin yang sedang makan roti diatas kain, maka mereka berkata: “Ya Aba Abdillah, silakan makan.” Maka ia turun sambil berkata:Innahu la yuhibbul mustakbirin.” (Yang bermaksud): “Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang yang sombong.” lalu ia duduk makan bersama mereka lalu berkata: “Saya telah menerima undanganmu dan kamu kini harus menerima undanganku.” Maka pergilah mereka bersama Alhusain bin Ali r.a. kerumahnya, lalu Alhusain berkata kepada budaknya: “Keluarkan semua yang ada dari makanan yang kau simpan.”

JILID 1. Bab Namimah (Fitnah Adu-Adu) | Tanbihul Ghafilin


  
Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Hudzaifah r.a. berkata: Saya telah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tidak akan masuk syurga tukang fitnah.” Diriwayatkan juga dari Abu Hurairah r.a. berkata Rasulullah s.a.w. bersabda: “Apakah kamu tahu siapakah sejahat-jahat kamu?” Jawab sahabat: “Allah s.w.t. dan Rasulullah s.a.w.yang lebih tahu.” Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sejahat-jahat kamu ialah orang yang bermuka dua, yang menghadap kepada ini dengan wajah dan datang kesana dengan wajah yang lain.”
                        Abul Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibn Abbas r.a. berkata: “Rasulullah s.a.w. berjalan melalui dua kubur yang baru ditanam, lalu Rasulullah s.a.w.bersabda: “Sesungguhnya kedua kubur ini sedang disiksa dan tidak disiksa kerana dosa besar, adapun yang satu maka tidak bersih jika cebok dari kencingnya dan yang kedua biasa berjalan membangkitkan fitnah.

- JILID 1 Bab Ghibah (Menyebut Keburukan Orang) | Tanbihul Ghafilin

Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Tahukah kamu apakah ghibah?" Jawab sahabat: "Allah s.w.t. dan Rasulullah s.a.w. yang lebih mengetahui." "Ghibah itu jika kau menyebut (membicarakan) hal keadaan saudaramu yang ia tidak suka hal itu disebut atau dibicarakan kepada orang lain, maka itu bererti ghibah padanya." Jawab Rasulullah s.a.w. Lalu ditanya: "Bagaimana kalau saudaraku betul begitu?" "Jika yang kau sebut itu benar ada padanya. maka itu ghibah tetapi jika tidak betul maka itu buhtan (membuat-buat kepalsuan, pendustaan untuk menjelekkan nama orang)." jawab Rasulullah s.a.w.

                         Menyebut: "Baju orang itu pendek atau panjang." itu bererti ghibah.

                 Abul Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibn Abi Najih berkata: "Ada seorang wanita pendek datang kerumah Nabi Muhammad s.a.w. dan ketika telah keluar, Siti Aisyah r.a. berkata: "Alangkah pendeknya orang itu." Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Engkau ghibah."
Aisyah r.a. berkata: "Saya tidak menyebut kecuali yang sebenarnya ada padanya."
Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Engkau telah menyebut yang paling jelek padanya."

JILID 1 BAB LARANGAN BERDUSTA | TANBIHUL GHAFILIN

Dari Abul Laits Assamarqandi sanadnya dari Abdullah bin Mas'ud ra . Rasulullah saw bersabda " biasakan kamu berkata benar karena kebenaran itu menuntun kepada kebaikan dan kebaikan itu menuntun ke surga,dan seseorang itu selalu berkata benar sehingga dicatat disisi Allah shiddiq,dan awaslah kamu dari dusta,karena dusta itu menuntun kepada lacur (kejahatan) dan kejahatan itu menuntun kedalam neraka,dan seseorang itu biasa berdusta sehingga dicatat di sisi Allah pendusta"
Dari Abul Laits Assamarqandi sanadnya dari Shafwan bin Sulaim" Rasulullah saw ditanya:apakah orang mukmin dapat menjadi penakut?. jawabnya iya, ditanya pula:apakah mungkin seorang mukmin itu pendusta? jawab Nabi saw:tidak "
Dari Abul Laits Assamarqandi, sanadnya dari Ubadah bin Ashshamit ra . Rasulullah saw bersabda " jagalah enam macam untuk dirimu sendiri,saya dapat menjamin untukmu surga:Benar-benarlah jika berkata-kata,dan tepatilah jika berjanji,dan tunaikan amanat/kembalikan jika diamanati.dan jagalah kemaluanmu.dan pejamkan matamu.dan jagalah tanganmu"

Minggu, 02 November 2014

JILID 1 BAB LARANGAN MINUM ARAK (Khamar) | Kitab Tanbihul Ghafilin

  Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Umar r.a. berkata: “Akan dibangkitkan pada hari kiamat orang peminum khamar itu bermuka hitam, biru matanya, keluar lidahnya sampai kedadanya, mengalir air liurnya, tiap orang yang melihat akan jijik padanya kerana busuk baunya. Kamu jangan memberi salam kepada pemabuk dan jangan melawatnya jika mereka sakit dan jangan menyembahyangkan jika mati.”     m    asruq berkata: “Peminum khamar itu seperti penyembah berhala, jika ia menganggap halal khamar.”
                        Abul Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Umar r.a. berkata Rasulullah s.a.w. bersabda:  “Tiap-tiap yang memabukkan itu khamar dan semua yang memabukkan itu haram. Dan siapa yang minum khamar didunia sehingga mati belum bertaubat maka tidak akan dapat minum khamar diakhirat.”

JILID 1 BAB HAK TETANGGA | Kitab Tanbighul Ghofilin

Abul-Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Amr bin Al-ash r.a. berkata Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tujuh macam orang yang tidak akan dilihat oleh Allah s.w.t. pada hari kiamat dan tidak diringankan siksaanya dan diperintahkan masuk neraka bersama-sama orang yang masuk neraka ialah:
  • Pelacur lelaki dengan lelaki (liwat)
  • Orang yang bersetubuh dengan binatang
  • Orang yang onani
  • Orang yang setubuh dengan wanita melalui dubur
  • Orang yang bersetubuh dengan wanita dan anak perempuannya
  • Orang yang berzina dengan isteri tetangganya
  • Orang yang menggangu tetangganya, terang-terangan kecuali jika taubat dengan memenuhi syarat-syarat taubatnya

JILID 1 BAB SILATURAHMI | Kitab Tanbighul Ghofilin

  Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Ayyub r.a. berkata: “Seorang Badwi  menhadang Nabi Muhammad s.a.w. dan memegang kendali untanya lalu berkata: “Ya Rasulullah, beritahukan kepadaku apakah yang dapat mendekatkan aku kesyurga dan menjauhkan diriku dari api neraka?” Jawab Baginda s.a.w.:“menyembah Allah s.w.t. dan tidak mempersekutukan-Nya dengan suatu apa pun dan mendirikan sembahyang dan mengeluarkan zakat dan menghubungi kerabat.”
                        Abul Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Abi Aufa r.a. berkata: “Pada suatu waktu petang hari Arafah kami bersama  Baginda s.a.w. tiba-tiba  Baginda s.a.w. bersabda: “Jangan duduk bersama kami siapa yang memutuskan hubungan kekeluargaan, supaya bangun dari tengah-tengah kami.” Maka tidak ada orang kecuali seorang dibelakang Baginda s.a.w.

JILID 1 BAB Hak Anak Terhadap Orang Tua | Tanbihul Ghafilin

Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya daripada Abu Hurairah r.a. berkata Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Hak anak yang harus dilaksanakan oleh orang tua ada tiga iaitu:
  1. Memilihkan nama yang baik ketika lahir
  2. Mengajari kitab Allah s.w.t. (Memberi didikan agama)
  3. Harus dikahwinkan jika telah dewasa (jangan sampai tergoda sehingga berlacur)
                  Seorang datang kepada Umar r.a. berkata: “Puteraku ini durhaka kepadaku.” Maka datang Umar r.a. berkata kepada anak lelaki itu: “Apakah kau tidak takut kepada Allah s.w.t? Engkau telah berbuat durhaka terhadap ayahmu, engkau tahu kewajipan anak untuk orang tuanya ……(begini dan begitu). Lalu anak itu bertanya: “Ya Amirul mu’minin, apakah anak itu tidak berhak terhadap ayahnya?” Jawab Umar: “Ada hak yakni harus memilihkan ibu yang bangsawan, jangan sampai tercela kerana ibunya, harus memberi nama yang baik, harus mengajari kitab Allah s.w.t.” Maka